Langsung ke konten utama

Mengenal Ridho Lebih Jauh



Tanpa kita sadari dan kita ketahui sering kali kita berucap mengenai kata RIDHO, bahkan sebagian besar mengetahui Ridho adalah seorang penyanyi dangdut anaknya Bang Hajiii Rouuumaa, yiahhh itu betul memang anaknya Bang Haji… Tapi Ridho yang akan kita bahas saat ini bukan hanya sekedar anaknya Bang Haji ataupun sikembar rizky dan ridho. he

Ridho berasal dari kata radhiya-yardha yang berarti menerima suatu perkara dengan lapang dada, rela dan tanpa merasa kecewa ataupun tertekan. Sedangkan menurut istilah, ridho adalah menerima semua kejadian yang menimpa dirinya dengan lapang dada, menghadapinya dengan tabah, tidak merasa kesal dan tidak berputus asa ridho berkaitan dengan perkara keimanan yang terbagi menjadi dua macam. Yaitu, ridho Allah kepada hamba-Nya dan ridho hamba kepada Allah (Al-Mausu’ah Al-Islamiyyah Al-’Ammah: 698). Ini sebagaimana diisyaratkan Allah dalam firman-Nya,
”Allah ridho terhadap mereka dan mereka pun ridho kepada-Nya.” (QS 98: 8).

Terkadang Ridho disama artikan dengan ikhlas. Namun sebenarnya ridho dan ikhlas adalah dua hal yang berbeda. Ridho (رِضً) berarti suka, rela, senang, yang berhubungan dengan takdir (qodha dan qodar) dari Allah. Ridho adalah mempercayai sesungguh-sungguhnya bahwa apa yang menimpa kepada kita, baik suka maupun duka adalah terbaik menurut Allah. Dan apapun yang digariskan oleh Allah kepada hamba-Nya pastilah akan berdampak baik pula bagi hamba-Nya. Perilaku yang ditampakkan oleh seorang hamba yang ridho adalah ia tidak membenci apa yang terjadi menimpa dirinya, sehingga terjadi atau tidak terjadi adalah sama saja baginya.

Menurut Syeikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, ridho terhadap takdir Allah terbagi menjadi tiga macam:
1.  Wajib direlakan, yaitu kewajiban syariat yang harus dijalankan oleh umat Islam dan segala sesuatu yang telah ditetapkan-Nya. Seluruh perintah-Nya haruslah mutlak dilaksanakan dan seluruh larangan-Nya haruslah dijauhkan tanpa ada perasaan bimbang sedikitpun. Yakinlah bahwa seluruhnya adalah untuk kepentingan kita sebagai umat-Nya.

2.    Disunnahkan untuk direlakan, yaitu musibah berupa bencana. Para ulama mengatakan ridho kepada musibah berupa bencana tidak wajib untuk direlakan namun jauh lebih baik untuk direlakan, sesuai dengan tingkan keridhoan seorang hamba. Namun rela atau tidak, mereka wajib bersabar karenanya. Manusia bisa saja tidak rela terhadap sebuah musibah buruk yang terjadi, tapi wajib bersabar agar tidak menyalahi syariat. Perbuatan putus asa, hingga marah kepada Yang Maha Pencipta adalah hal-hal yang sangat diharamkan oleh syariat.

3.   Haram direlakan, yaitu perbuatan maksiat. Sekalipun hal tersebut terjadi atas qodha Allah, namun perbuatan tersebut wajib tidak direlakan dan wajib untuk dihilangkan. Sebagaimana para nabi terdahulu berjuang menghilangkan kemaksiatan dan kemungkaran di muka bumi.


Nah kira2 begitu Bang Haji, yang dapat kita sampaikan mengenai Ridho itu sendiri, adapun kekurangan milik kami sebagai manusia dan lebihnya Punya ALLAH SWT.
Semoga bermanfaat
Sumber : LTGS - Berbagai Sumber

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kalau sering denger istilah Kacang lupa Kulitnya pasti lo orang PINTER

Lo tau gasi istilah Kacang Lupa Kulitnya., istilah yang sering orang gunakan pada saat seseorang lupa dengan kebaikan seseorang yang pernah membantunya, lupa darimana seseorang berasal, lupa dengan siapa yang dia berbicara, lupa akan janji-janji manisnya setelah menduduki jabatan dan sebagainya. Ya istilah itu yang sering atau pernah kita dengar, padahal memang sudah nasib kulit kacang itu dibuang, ya paling minim dikumpulin dulu kulitnya biar rame kemudian dibuang… he. Ya itu teruntuk orang yang tidak tau balas budi sama kulit kacang,he, pasti akan membuangnya, padahal kulit kacang itu banyak manfaatnya dari sisi kesehatan diantaranya untuk mengatasi karang gigi, menurunkan kolesterol, menyembuhkan asam urat dll. Itu ga jauh beda dengan orang yang pernah tulus membantu kita hingga kita sukses jadi orang, padahal dlunya cm tuyul, bantu kita menjadi orang yang terpandang, padahal dulunya dilirik aja juga engga, trus setelah sukses ataupun terkenal kita melupakan mereka… itu

MAU TAU PARA PEJUANG MASA KINI

Kalian tau ga Pejuang itu bagaimana dan seperti apa? Pasti dalam pandangan dan pemikiran sebagian banyak orang pejuang adalah sosok manusia yang memperjuangkan tanah airnya dari penjajahan, penindasan yang dilakukan penjajah tempo dulu, seperti Sultan Hasanudin, Pattimura, Jenderal Sudirman, Jenderal Achmad Yani, Pangeran Diponogoro dan seterusnya.. Tapi kalian sadar ga kalau dimasa kini juga ada sosok para pejuang, yang munkin kita sering lihat,sering bertemu bahkan mungkin kita sendirilah pejuang tersebut tanpa kita sadari. Mau tau siapa para pejuang MASA KINI yang akan kita Bahas.. lihat gambar dibawah ini. Yup mereka adalah para Pekerja yang selama mereka bekerja mengandalkan transportasi Commuterline untuk berangkat menuju tempat mereka bekerja, dan pulang kerumah ketika mereka selesai bekerja demi sesuap nasi, segenggam emas, sebatang coklat, sederet cicilan, dan setumpuk perihal lain yang dibutuhkan dalam hidup. Sebagian besar pejuang ini ihklas dan

SURGA VS NERAKA

SURGA VS NERAKA Orang bilang cara untuk manusia masuk SURGA itu sangat mudah dan sederhana, HANYA DENGAN Mendekatkan Diri kepada Nya, menyembahNya, berdoa meminta ridho akan surganya, meminta hidayahnya, Berbakti kepada Orangtua, perduli dan bersedekah dijalannya, berbuat baik dan saling menyayangi kepada sesama, rajin beribadah, menjadi contoh yang baik dan Selalu dijalannya, serta banyak cara sederhana dan mudah lain menuju surga yang mungkin kalau dibahas keseluruhan akan menghabiskan Roko 1 Bungkus dan Kopi 5 Sachet.. Akan tetapi kenyataannnya cara mudah dan sederhana itu sering diabaikan, terlupakan maupun dianggap sebelah mata. Karena Neraka Menawarkan sesuatu yang lebih indah dimata, tantangan yang terbuka, enak dirasa dan dipendengaran.. yang notabene dibalik itu Semua adalah Ajakan untuk kita masuk kedalam NERAKA.. Kalau dilihat dan dirasa secara ilmu marketing Setan itu SANGAT CERDIK sekali dalam mengajak kita dan mengarahkan kita untuk menuju NERAKA tanpa k